Kamis, 08 Oktober 2015
Kamis, 17 September 2015
My Honey
My
name is Honey, aku lahir and besar di Stanford. But I can speak Indonesia. Aku
anak tunggal pengusaha market terkenal di Stanford. My parents sangat
menyanyangiku so aku menjadi anak yang manja, and sometime I act so selfish,
but I really love my parents.
I’m
beautiful and everyone know that ! , karena
aku berbadan tinggi, berkulit putih, and rambut hitam panjang bergelombang.
Pokoknya kecantikan aku itu Indonesia banget. I’m also smart and have sweet voice. So it’s
not my mistake if I’m a Juna’s
girlfriend, the famous artist in the world. Yeah I love him and he loves me too !
And
finally karena my parents gak mau aku selalu dikejar-kejar paparazzi gila, so
aku dipindahkan ke Indonesia tempat my grandma and my grandpa tinggal, and aku
akan disekolahkan di sekolah yayasan mereka. Oh My God, its bored !
My
first day in my new school is bad. I think all of students don’t like me, mungkin
karena my grandpa adalah kepala yayasan Sekolah Adana Indonesia School and I’m
from Stanford. Saat aku memasuki lingkungan sekolah dengan mobil baruku, semua
memandangiku lekat dari awal aku masuk gerbang hingga parkir di parkiran
sekolah. Apalagi saat aku keluar dari
mobil Honda Jazz berwana ungu muda with
style naturalku yang simple but
beautiful, huh mereka semua berbisik satu sama lain dengan bahasa indonesia
yang mereka pikir aku tak mengerti. Hello guys,
I understand it, I can speak indonesia !
“Suittt, hey ladies”, “do you want to be my girlfriend?”, goda para
lelaki kampungan yang berserakan di koridor sekolah, “Hey, you are disturbing
me !” teriakku, lalu berjalan anggun meninggalkan sekumpulan lelaki kampung
menuju ruang my grandpa.
“Grandpa, how are you?”, sapaku sambil
mencium kedua pipinya yang mulai mengeriput
“Oh my baby, I’m fine baby, and you?”
“Please grandpa, I’m not your baby again”
“Ok my queen”, mengelus pipiku
“I’m not fine”, jawabku ketus
“Hey, what happened with you queen?”
“Grandpa, all of students don’t like me”,
ucapku manja dan memasang muka cemberut
“No, how can they hate you baby?”
“I don’t know”
“Permisi kepala, apa anda memanggil saya?”
datang seorang guru tiba-tiba dengan logat bicaranya sangat aneh seperti alien
cuihhh
“Iya, sebelumnya perkenalkan ini cucu saya”
“My name is Honey”, cetusku mengulurkan
tangan dengan angkuh
“Queen”, tegur grandpa
“What? Am I wrong?” balasku tetap acuh
“Tolong kamu bawa cucu saya ini ke kelas
XII IPA ”, mendorongku mendekati guru logat alien
“Baik ketua, permisi”, member hormat lalu
memandangku lekat
“What?”, tanyaku karena risih melihat
pandangannya dan seakan mengerti arti pandangannya
“Ok I understand. Bye granpa, Love you”,
mencium kedua pipi my grandpa
Guru
alien itu mengajakku pergi menuju my new class, and you know guys? dengan susah
payah dia mencoba berbahasa inggris untuk menyuruhku memperkenalkan diri. Actually
aku cukup terkesan dengan usahanya, but its me, biasa ! dengan nada sedikit mengejek aku mengatakan “I’m sorry mom, I can speak Indonesia” dan
seluruh kelas tertawa.
Jam
menunjukkan pukul 09.15 , bel sekolah pun sudah berbunyi, yeah its break time !
aku berjalan menuju ruang grandpa, karena aku bingung mau kemana. But seorang
laki-laki ceroboh menabrakku.
“Oh my God, how stupid you boy !”
“Hi honey, I’m so sorry”, ucap seorang
laki-laki yang menurutku cukup sweet dengan muka bulenya. But wait! I think Arabic !
“Oh No !”
“Maaf”, ucap laki-laki bule arab itu
menyesal.
“Ok, no problem. But wait, you can speak
Indonesia?”
“Yes, I can”
“aku benar-benar terkejut”
“kamu juga bisa bahasa Indonesia?”
“tentu, my grandma and my grandpa selalu
mengajariku bahasa Indonesia, karena mereka gak mau aku kehilangan tradisi
Indonesia, itu kata mereka”
“Kamu mau kemana?”
“ke ruangan my grandpa”
“Apa keperluanmu?”
“Nothing”
“Bagaimana kalau kamu ikut ke kantin”
“Hmmm”
“Aku traktir”
“Ok, Let’s Go !”, lalu aku tertawa kecil
Sepertinya
sekolah ini dipenuhi dengan laki-laki kampungan, karena disetiap langkahku aku
selalu mendengar godaan laki-laki yang bener-bener kampungan. Cuih. Dan entah
ini perasaanku atau benar kenyataan, kalau semua wanita memandangiku lekat,
seperti ingin menerkamku. Aku tak tau
pasti, mungkin ini efek berjalan bersama …….., ups! How stupid you honey ! kamu
berjalan dengaan orang yang kamu sendiri gak tau namanya, BODOH !. dan aku rasa
di tengah lapangan sekolah ini adalah tempat yang tepat untuk membuat wanita
cabe bergeliat panas melihatku dapat berdekatan dengan Prince-nya ini.
Menanyakan namanya adalah modus yang akan aku jalankan.
“Wait”
“Apa?”
“I’m forget, What’s your name?”.
membisikkan di telinganya
Menyibakkan rambutku ke belakang telinga “Aku
Hamdan”, membisikkan di telingaku seraya menggenggam tanganku dan diam beberapa
saat
“Ok Nice name Hamdan, I’m Honey, kau lihat
disekeliling kita, mereka pasti sangat marah padaku”, melepaskan tangannya dan
memperbaiki kerah bajunya yang sebenarnya sudah sangat rapi
“Aku suka gayamu”,menggemgam tanganku lalu
menarikku menuju kantin
Wow,
kantin ini benar-benar bersih, I Like it !, my grandpa benar-benar hebat !. And
semua makanan Indonesia, huh, bored !
“Kamu ingin pesan apa honey?” memecahkan
lamunanku
“Wait, I need time”
“Jangan lama berfikir sayang”, ucapnya
lembut merangkul pinggangku dan semua wanita cabe menyiapkan garpunya untuk
mencakar mukaku
“kamu saja yang pesan”, memasang muka sok
cemberut
“Kamu tak ingin makan?”, tanyanya kaget
“Aku ingin makan makanan yang sama denganmu
sayang”, mengacaukan tatanan rambutnya
“Baiklah, tunggu disini”, menarik kursi
mempersilahkanku untuk duduk
“Thanks Hamdan” hamdan meninggalkanku menuju tempat pesanan
makanan.
Dan tiba-tiba
lima cewek cabe mendatangiku, aku rasa mereka adalah group yang sok terkenal
karena gaya berpakain mereka benar-benar sok trendy but norak guys ! dan
mungkin nama group yang cocok untuk mereka dalah The five cabes or TFC .
Hahaha.
“Hey cewek Stanford!, jangan
mentang-mentang loe cucu kepala yayasan loe bisa seenaknya aja yah !, loe itu
anak baru sehari !”
“Are you talking to me?”, jawabku dengan
nada perlahan tenpa memandang the five cabes
“jangan sok deh loe”, menarik tanganku
“Hey, Don’t touch me !”, teriakku dan
membuat aku sebagai pusat perhatian di kantin
“dia emang gak bisa bicara Indonesia apa
rin?”, bisik salah satu TFC
“Aku bisa bicara indonesaia kok TFC”
“Apa itu TFC?”
“Kalian itu TFC The five cabes alias lima
cabe, ngerti !”, ngebanting kursi
“Eh anak baru sehari, loe nantangin the
lollipop, geng paling terkenal di sekolah ini”
“Hello, geng paling terkenal?,Cuih”
“Kurang ajar loe”, mendorongku tapi tak
sampai terjatuh
“Ouch”
“Stop Rinda !” teriak Hamdan
“Hamdan, ini……”, rinda mencoba menjelaskan
namun tak didengar sama sekali oleh hamdan
“Are you ok honey?”, merangkul kedua
pundakku
“Everything is ok Hamdan”, menaruh
kepalakun di pundak hamdan
“Cewek Stanford !” kesal Rinda
“Ayo kita pergi sayang”, ucap hamdan lalu
pergi berjalan bersamaku
Rinda
Lollipop cewek norak sok terkenal dan sok trendy, yang menurut cerita Hamdan
dia itu gadis kaya manja yang ngejar-ngejar dia semenjak smp. Hello…..! Rinda
itu benar-benar gak punya harga diri !. dan semenjak kejadian di kantin itu,
rinda semakin benci padaku, dan aku malah semakin terobsebsi buat manas-manasin
dia.
“Hey Sayang, how is your lesson?”, mengelus
pipi hamdan tepat di depan rinda
“It’s amazing”, jawab hamdan seraya mencium
tanganku
“Awas loe cewek Stanford ! loe bakal
nyesel”, umpat rinda namun karena umpatannya kuat sehingga aku mendengarnya
“Sepertinya ada yang jealous berat saat
ini, but wait I think dia gak berhak buat cemburu”, sindirku
“Kau menyindirku cewek Stanford?”, rinda memandangku
tajam
“Ups, sorry. Apa kau merasa?”, nada angkuh
“Kau akan menyesal”
“No aku takut”, balasku dengan nada takut
but tersenyum sinis
“Cewek Stanford !”
“Bye”, aku berjalan anggun meninggalkannya
dan hamdan
Sudah
berbagai cara rinda mencoba menjebakku untuk menjatuhkanku. But hasilnya NIHIL
alias Zero ! dan salah satu cara yang hampir buat aku lose adalah dengan
mengirimkan photo pura-pura mesraku dengan hamdan ke Juna. Dia benar-benar
licik ! but how can she know about juna ? Hahaha, I’m forget. Juna is famous
artist ! the world is know if I’m her girlfriend.
“Hey honey”, sapa hamdan
“Hey hamdan”, balasku
“Aku dengar dari ketua besok kamu akan
kembali ke Stanford”
“Yup, you know I really can’t wait tomorrow
! I really miss my parents and especially juna”, jawabku dengan riang
“Ok”
“Only ok?, huh”
“Permisi”, pergi meninggalkanku sendiri di
bangku taman sekolah
“Hey Hamdan kau aneh hari ini !”, teriakku
Tak
terasa, one year ! yeah satu tahun aku
tinggal di Indonesia, huh I cant believe
it ! indonesia is the best country. Its have so many nice place and nice
person, especially Hamdan, the only buddies that I met in Indonesia.
“Oh my queen, aku tak percaya setahun sudah
berlalu dan kau akan meninggalkanku lagi”, peluk grandpa sebelum aku masuk ke
waiting room
“Oh no grandpa, I never leave you, I
promise in winter I will back, but where is Hamdan? I want to meet him grandpa”
“Oh yeah ‘m forget, dia menitipkan ini”,
grandpa memberiku selembar kertas putih terlipat rapi
“What is it?”
“Bacalah”
“I will read it on airplane, bye grandpa
and grandma, love you”, ucapku melambaikan tangan
Dan di pesawat
Dear
My Honey
2
tahun yang lalu aku melihat potomu di ruang ketua yayasan
Saat
itu aku langsung menyukaimu, tapi aku tak tahu harus berbuat apa
Dan
satu tahun yang lalu, seperti tuhan menjawab doaku
Iya,
kita bertemu di depan ruang ketua, dengan kau masih memakai seragam stanfordmu
Kita
bertabrakan, dan akhirnya kita berjalan bersama
Di
tengah lapangan basket, kau seperti membawaku kesurga
Mewujudkan
impian-impian lamaku yang mulai ku kubur
Bersamamu
adalah hal yang kuimpikan sejak lama
Ya,
akhirnya kita bersama walaupun hanya sebagai teman
Iya
teman !
Tapi,
kini kau menghancurkan impianku lebih hancur
Kau
tau Honey !
Kau lebih kejam
dari tokoh jahat di film horror
Kau biarkanku di
bawah, mengangkatku, kemudian menjatuhkanku
Tapi aku
bersyukur
karena tuhan
memberiku kesempatan untuk mengenal sosok putri negeri khayalan
I Love You Honey
By : Hamdan
Dan saat aku di
Stanford aku sempatkan menulis surat
Dear Hamdan
Maaf, itu kata pertamaku
Aku tak pernah sadar bahwa aku
adalah tokoh jahat dalam hidupmu
Aku tak mau seperti itu !
Aku tak pernah bermaksud !
Tapi kau boleh membenciku karena
kau punya alasan yang jelas
Dengarlah Hamdan…
Aku menyanyangimu
Menyanyangi sebagai seorang
sahabat yang tak aku temukan di Stanford
Menyanyangi sebagai seorang
kakak yang selalu melin dungiku
Kau lebih dari Juna pacarku !
By : Your Honey
Rabu, 19 Agustus 2015
Kini Aku KehilanganMU
Karya : Hana Francilia
Aku mengenalmu, tapi kau tak mengenalku
Aku memperhatikanmu, tapi kau tak
memperhatikanku
Satu tahun telah berlalu, tapi tetap
begitu
Tanpa sepatah kata pun kau bicara padaku,
aku pun begitu
Tadi malam untuk pertama kalinya bicaramu
“Apa yg terjadi? J”,
itu kata pertamamu
Ku balas dalam hati “Aku menyayangimu”
Tapi malah kata lain yg diucapku
Tapi, hari ini aku kehilanganmu
Tak kan pernah aku dapatkan sorot mata
tajam itu
Tak kan pernah aku temui senyum manis itu
Tak kan pernah lagi aku bisa memperhatikan
tingkah itu
Aku benar-benar rela kehilanganmu
Karena kehilanganmu itu adalah yg terbaik
bagimu
Disini aku hanya dapat berdoa untukmu
Semoga kau bahagia dengan kehidupan barumu
Kini aku kehilanganMu. . . . .
Selamat malam semua, aku mau posting sebuah surat yang aku buat untuk sahabat aku yang sedang galau.
Oleh : Hana Francilia
Setiap manusia ketika dihadapkan
pada sebuah pertanyaan Persahabatan atau Cinta pasti akan lebih memilih
persahabatan dengan alasan bahwa persahabatan lebih berharga daripada cinta.
Namun terkadang mereka tak sadar, bahwa pertanyaan itu adalah pertanyaan bodoh.
Bagaimana mungkin memilih salah satu dari hal yang cukup penting di hidup
manusia. Ibaratkan anda disuruh memilih minum dan makan, pasti anda akan
memilih minum karena menurut anda minum lebih penting dari makan, namun apakah anda
akan benar-benar hidup tanpa makan? Saya rasa tidak !. Begitulah dengan
persahabatan atau cinta, anda merasa persahabatan lebih penting daripada cinta,
tapi apa anda yakin bisa hidup tanpa cinta? Namun, inilah kenyataan hidup bahwa
beberapa manusia lebih memilih orang lain bahagia tapi beberapanya lagi tidak
sadar dengan pengorbanan yang dilakukan beberapa manusia.
Beberapa manusia itu adalah Amelia dan beberapanya lagi adalah Maharani. Amelia tahu bahwa
sahabatnya itu mencintai Tiawan lelaki yang telah mengisi hati Amelia selama 3 tahun ini. Amelia bertekad untuk melihat Maharani dan Tiawan bersama,
walaupun sebenarnya Tiawan hanya mencintai Amelia begitupun sebaliknya, tapi Amelia yakin suatu saat mereka akan saling mencintai walaupun saat itu Amelia akan
tetap sendiri. Namun Amelia salah besar karena sesungguhnya hati dan perasaan
manusia tidak dapat diganggu gugat oleh tangan manusia, Tiawan tidak pernah
meminta untuk mencintai Amelia, tapi Allah SWT yang telah memberikan rasa itu dan
bagaimana mungkin Amelia dapat menganggu gugat yang telah ditakdirkan Allah SWT?
Yaahhh, tapi ituah Amelia, ia tetap
bersikeras untuk menyatukan Tiawan dan Maharani. Dia berpikir bahwa cinta akan
datang dengan seiringnya waktu dan dengan seiringnya waktu cinta akan dapat
menghilang dari hatinya.
Pengorbanan Amelia memang sungguh
besar, mengorbankan orang yang dicintainya bersama sahabatnya sendiri. Dia
berharap bahwa pengorbanannya akan membahagiakan orang-orang yang disayanginya,
tapi apakah dia tidak pernah berpikir , bagaimana mungkin pengorbanan itu akan
berhasil jika pengorbanan itu menyakiti hati orang yang mencintainya dan
mengganggu gugat perasaan yang seyogyanya milik Allah SWT?
Langganan:
Postingan (Atom)