Rabu, 19 Agustus 2015

Selamat malam semua, aku mau posting sebuah surat yang aku buat untuk sahabat aku yang sedang galau.
Surat Kecil Untuk Amelia
Oleh : Hana Francilia
           
            Setiap manusia ketika dihadapkan pada sebuah pertanyaan Persahabatan atau Cinta pasti akan lebih memilih persahabatan dengan alasan bahwa persahabatan lebih berharga daripada cinta. Namun terkadang mereka tak sadar, bahwa pertanyaan itu adalah pertanyaan bodoh. Bagaimana mungkin memilih salah satu dari hal yang cukup penting di hidup manusia. Ibaratkan anda disuruh memilih minum dan makan, pasti anda akan memilih minum karena menurut anda minum lebih penting dari makan, namun apakah anda akan benar-benar hidup tanpa makan? Saya rasa tidak !. Begitulah dengan persahabatan atau cinta, anda merasa persahabatan lebih penting daripada cinta, tapi apa anda yakin bisa hidup tanpa cinta? Namun, inilah kenyataan hidup bahwa beberapa manusia lebih memilih orang lain bahagia tapi beberapanya lagi tidak sadar dengan pengorbanan yang dilakukan beberapa manusia.
            Beberapa manusia itu adalah Amelia dan beberapanya lagi adalah Maharani. Amelia tahu bahwa sahabatnya itu mencintai Tiawan lelaki yang telah mengisi hati Amelia selama 3 tahun ini. Amelia bertekad untuk melihat Maharani dan Tiawan bersama, walaupun sebenarnya Tiawan hanya mencintai Amelia begitupun sebaliknya, tapi Amelia yakin suatu saat mereka akan saling mencintai walaupun saat itu Amelia akan tetap sendiri. Namun Amelia salah besar karena sesungguhnya hati dan perasaan manusia tidak dapat diganggu gugat oleh tangan manusia, Tiawan tidak pernah meminta untuk mencintai Amelia, tapi Allah SWT yang telah memberikan rasa itu dan bagaimana mungkin Amelia dapat menganggu gugat yang telah ditakdirkan Allah SWT?
            Yaahhh, tapi ituah Amelia, ia tetap bersikeras untuk menyatukan Tiawan dan Maharani. Dia berpikir bahwa cinta akan datang dengan seiringnya waktu dan dengan seiringnya waktu cinta akan dapat menghilang dari hatinya.
            Pengorbanan Amelia memang sungguh besar, mengorbankan orang yang dicintainya bersama sahabatnya sendiri. Dia berharap bahwa pengorbanannya akan membahagiakan orang-orang yang disayanginya, tapi apakah dia tidak pernah berpikir , bagaimana mungkin pengorbanan itu akan berhasil jika pengorbanan itu menyakiti hati orang yang mencintainya dan mengganggu gugat perasaan yang seyogyanya milik Allah SWT?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar